Entah sejak kapan saya mulai tertarik dengan perjalanan, yang jelas karena keadaan dari kecil sudah terbiasa berpindah dari satu ke kota yang lain sampai pada akhirnya menetapkan jiwa dan hatiku di kota ini. Yogyakarta. Banyak yang setuju jika kota ini selalu ngangeni lah, unforgettable lah, banyak memori di setiap sudutnya lah, aneka aneka pernyataan nan melankolis selalu meluncur dari orang-orang yang ngaku punya ikatan imajinernya. Sepakat dengan semua kata orang kenyataannya kemanapun saya pergi, saya hanya menetap sebentar dan kemudian kembali lagi ke Jogja.
Kali ini bukan Jogja boldlinenya tapi meeting pointnya. Kenapa karena di sini saya bertemu dengan orang-orang yang satu visi di perjalanan. Orang-orang yang menyuruh saya memanjat sebuah menara agar dapat melihat sebuah pemandangan dari sudut yang lebih luas. Orang-orang yang mengantarkan saya ke negeri yang asing. Merekalah yang menemani perjalanan saya. Kita mengenalnya dengan sebutan travelmate. Percaya deh ketika kalian sudah menemukannya, keep traveling with them.
Dalai Lama bilang once a year go someplace you’ve never been before. Dan memang benar melakukan sebuah perjalanan tidak hanya menyegarkan pikiran, tapi juga memperluas wawasan, bertemu dengan orang baru, mengenal kebudayaan negara orang dan juga lebih mengenal diri sendiri. Barangkali inilah yang membuat saya merasa harus melakukan perjalanan, karena selama ini ternyata saya tidak mengenal diri saya.